Monday 19 November 2018

Pupuk Kompos dari Limbah Kulit Pisang dan Cangkang Telur

A) Pemanfaatan kulit pisang sebagai pupuk kompos

Buah pisang merupakan salah satu buah yang melimpah produksinya di Indonesia, rasanya sepanjang tahun masyarakat Indonesia dapat mengkonsumsi buah pisang. Ternyata selain buah pisang yang bermanfaat bagi kesehatan, kulit pisang juga memiliki manfaat bagi pertanian, utamanya untuk kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Hal ini dikarenakan pisang mengandung Potassium, Phospor dan Calcium. Seperti hasil penelitian Elnour (2015)*) yang menyatakan bahwa kompos pisang memiliki dampak pada peningkatan tekstur, struktur, kapasitas menahan air, permeabilitas dan produktivitas tanah, selain itu juga pisang mendorong laju pertumbuhan maksimum dalam morfologi tumbuhan.



Sumber Gambar : Http://gardenedy.com

4 Cara Menggunakan Pisang sebagai Suplemen Makanan bagi Tanaman **)

1. Air Pisang
Rendam kulit pisang segar dalam air selama satu atau dua hari. Kemudian gunakan air dengan nutrisi yang tercuci di dalamnya untuk menyirami tanaman anda. Jangan biarkan kulitnya terbuang sia-sia ya

2. Tambahkan Kacang ke Tanah atau Peternakan Cacing
Potong kulit pisang dan tambahkan ke kompos atau peternakan cacing. Mikroba akan membantu mengubah bahan organik yang kaya nutrisi ini menjadi makanan nabati. Atau gali ke dalam tanah di sekitar tanaman lain untuk membangun bahan organik dan menarik cacing. Angkat mulsa di sekitar pot tanaman Anda dan tambahkan kulitnya di atas tanah atau campuran pot. Lalu ganti mulsa. Metode pemupukan ini dikenal sebagai ‘side dressing’. Anda bisa menambahkan kulitnya ke tanaman pot di bawah mulsa untuk melepaskan nutrisi secara perlahan.
TIP: Semakin kecil Anda memotong potongan, semakin besar luas permukaan mikroorganisme untuk bekerja dan semakin cepat ia akan rusak untuk memberi makan tanaman Anda.
TIP: Semakin kecil Anda memotong potongan, semakin besar luas permukaan mikroorganisme untuk bekerja dan semakin cepat ia akan rusak untuk memberi makan tanaman Anda.

3. Cincang Pisang Kering
Jika tanaman Anda berada di dalam ruangan atau dekat dengan rumah dan Anda khawatir tentang kulit pisang yang menarik lalat buah, Anda dapat mengeringkan potongan pisang cincang dalam oven  dan kemudian menggunakannya. Atau taruh pisang kering yang sudah dipotong ke luar di bawah saringan untuk dikeringkan selama satu atau dua hari menjadi 'keping pisang'. Sebarkan potongan pisang kering di bagian tengah tanaman dan siram airnya. Anda juga dapat menguburnya di tanah di dalam pot tanaman. Setiap kali Anda menyiram atau saat hujan, mereka akan memberikan nutrisi slow release.

4. Pisang Peel pada Batang atau pakis
Untuk tanaman anggrek atau tanaman sejenis, maka letakkan seluruh kulit pisang antara tanaman dan papan atau batang pohon. Dengan menempatkannya pada posisi ini, kulit pisang akan berangsur-angsur membusuk dan perlahan melepaskan nutrisi ketika tanaman disiram atau hujan. Kulit pisang dapat direndam, dikeringkan atau digunakan seluruhnya sebagai pupuk tanaman organik.

5 Tips Menggunakan Pisang sebagai Pupuk Organik Organik Gratis

1. Punya lebih banyak pisang matang yang tidak akan Anda gunakan? maka bekukan saja pisangnya. Ketika Anda memiliki waktu untuk bekerja di kebun Anda, cairkan pisang dan tambahkan ke tanah di sekitar pangkal tanaman Anda.

2. Simpan pisang atau kulit dalam kantong segel sendiri di kulkas sampai Anda siap menggunakannya. Idealnya, taburkan bokashi ke dalam kulit yang sudah dipotong-potong, jadi proses pemecahannya sudah dimulai. Mikroba bermanfaat ini membantu mempercepat dekomposisi.

3. Semprot pisang yang sudah dipotong dan / atau kupas dengan rumput laut atau rumput laut yang diencerkan. Ini memberikan tambahan 'makanan' untuk mikroba yang akan membantu memecah buah lebih cepat sehingga nutrisi dapat diserap oleh tanaman.

4. Gunakan dengan pupuk DIY buatan sendiri lainnya seperti kulit telur yang dihancurkan dan bubuk kopi untuk efek yang lebih besar.

5. Gunakan pisang (utuh atau kulitnya) sebagai amandemen tanah. Mereka adalah sumber bahan organik yang kaya  mineral berharga. Bahan organik yang membusuk menarik mikroorganisme yang menguntungkan (mikroba) dan cacing tanah yang membantu membuat kantong udara di tanah.

B) Pengolahan cangkang telur sebagai kompos

Limbah cangkang telur jika tidak segera dibuang atau diolah akan menimbulkan bau busuk yang mengganggu, salah satu cara pengolahannya adalah membuatnya menjadi pupuk. Menurut penelitian Hamester, et.al tahun 2012**) menyatakan bahwa limbah kulit telur dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman, karena mereka dapat membantu mengurangi penyakit busuk pada tanam berbunga, selain itu juga meningkatkan asupan nutrisi tanaman.


Sumber Gambar : Http://gardenoholic.com

Cara mengolah cangkang telur sebagai campuran pupuk kandang ****)

1. Cuci cangkang telur kosong dalam air hangat sampai putih telur benar benar hilang
2. Pecahkan cangkang telur menjadi potongan-potongan kecil tetapi jangan membuang membran karena mengandung banyak nutrisi penting
3. Baringkan pecahannya di atas kertas tissue, biarkan kering
4. Kulit telur dapat dikeringkan dengan baik dengan alat pemanas atau dengan mengeringkannya di bawah sinar matahari
5. Giling menjadi bubuk dengan mixer atau grinder
6. Simpan bubuk cangkang telur dalam botol kaca tertutup atau wadah kedap udara. Simpan di tempat yang kering



Referensi :

*)https://www.researchgate.net/publication/284440534_Effects_of_Banana_Compost_on_Growth_Development_and_Productivity_of_Sorghum_bicolor_Cultivar_Tabat_Council_for_Innovative_Research

**) https://themicrogardener.com/diy-fertilisers-how-to-use-banana-peels/

***)https://www.researchgate.net/publication/319464095_Application_of_eggshell_wastes_as_valuable_and_utilizable_products_A_review

****)https://www.ijser.org/researchpaper/EGG-SHELL-AND-BIO-WASTE-MANURE.pdf


Sunday 18 November 2018

Kontrol Hama Ramah Lingkungan dengan Kumbang Koksi (Ladybugs)

Pernahkah anda melihat serangga bundar berwarna mencolok (biasanya merah/oranye) dan memiliki pola berwarna hitam di punggungnya? Serangga ini di Indonesia biasa disebut dengan kumbang koksi, sedangkan di negara-negara barat biasa diaebut dengan Ladybugs atau Lady bird beetles. Biasanya serangga ini diidentikkan sebagai kepik, namun kumbang inu sebenarnya sama sekali bukan dari bangsa kepik (Hemiptera), melainkan dari ordo Coleoptera.

Serangga yang sering kali muncul di buku cerita atau film anak-anak ini memang merupakan sahabat manusia, dikarenakan serangga ini memangsa beberapa hama tanaman seperti kutu daun (aphids) dan hama thrips. Tapi yang perlu kita ketahui, ada pula jenis kumbang koksi yang bersifat herbivora dan merupakan hama pertanian, di mana diketahui pernah menyerang daun pada tanaman terong, semangka, pare, dan labu. Serangga ini tergolong pada spesies Epilachnea admirabilis. Perbedaannya, bila kumbang koksi yang merupakan musuh alami hama itu memiliki sayap dan bintik yang terlihat memgkilat, maka pada Epilachnea admirabilis sayap dan bintiknya terlihat agak kusam.
Lalu bagaimana cara kumbang koksi menjadi predator bagi hama seperti kutu daun?
Kumbang koksi makan dengan cara menghisap cairan tubuh mangsanya. Baik larva maupun kumbang koksi dewasa memakan makanan yang sama. Di kepalanya terdapat sepasang rahang bawah (mandibula) untuk membantunya memegang mangsa saat makan. Ia lalu menusuk tubuh mangsanya dengan tabung khusus di mulutnya untuk menyuntikkan enzim pencernaan ke tubuh mangsanya, lalu menghisap jaringan tubuh mangsanya yang sudah berbentuk cair. Seekor kumbang koksi diketahui bisa menghabiskan 1.000 ekor kutu daun sepanjang hidupnya.


Kumbang koksi larva dan kumbang koksi dewasa memiliki perbedaan pada jumlah serangga yang bisa mereka makan. Pada kumbang koksi dewasa, selera makannya tidak setinggi larva, sehingga diperlukan jumlah kumbang dewasa yang lebih besar bila ingin menyamai hasil kontrol hama seperti yang dilakukan oleh larva.
Di beberapa negara, kumbang koksi dibudidayakan secara komersial yang mana ditujukan untuk pertanian organik ataupun indoor farm yang membutuhkan predator alami. Kebanyakan serangga akan berhibernasi pada keadaan dingin dan dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Beberapa kumbang koksi dapat disimpan dalam hitungan bulan (dengan tingkat kematian rendah) di dalam lemari pendingin.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah cara melepas kumbang koksi yang telah kita simpan di lemari pendingin untuk dilepas di tanaman. Kita dapat melepaskan sebagian yang kita perlukan, kemudian sisanya dapat disimpan lagi di lemari pendingin. Untuk melepas kumbang koksi di taman terbuka ataupun outdoor greenhouse, sebaiknya dilakukan pada sore hari setelah penyiraman. Sedangkan untuk melepas di indoof farm, yang biasanya merupakan hidroponik atau aquaponik dan menggunakan cahaya buatan (bukan sinar matahari), waktu sore dan penyiraman tidak terlalu relevan untuk diperhatikan.
Lalu bagaimana sebaiknya cara melepas kumbang koksi di indoor farm? Untuk memaksimalkan kumbang koksi bekerja di indoor farm, sebaiknya kumbang koksi dewasa ( yang sudah memiliki kemampuan terbang) ditempatkan dalam sebuah wadah kontainer

 Hal ini agar kumbang tersebut tidak terbagn berhamburan dan tetap terkonsentrasi dalam jumlah banyak, mengingat kemampuan makan kumbang dewasa lebih sedikit daripada larva. Wadah kontainer tersebut kemudian dapat digabungkan pada wadah semai. Kenapa wadah semai? Karena akan sangat baik bila kumbang koksi dapat menghalau kutu daun sejak fase semai. Seperti kita tahu, kutu daun menyebabkan kerusakan fatal bila menyerang tanaman yang baru tumbuh dikarenakan kutu daun akan menghisap getah dari tanaman baru tersebut sehingga daun baru pun akan mengalami keriting dan tanaman akan mengalami gagal tumbuh. Pada wadah semai, tanaman terletak padat dan berdekatan, sehingga kutu daun dapat dengan mudah hinggap dari satu tanaman ke tanaman yang lain. Sebaiknya wadah semai ditutup dengan kain vinyl, cahaya dibuat seredup mungkin, lalu kumbang koksi dilepaskan. Mereka akan memangsa kutu daun, kawin, dan bertelur di sana. Pada saat benih dipindah ke lahan tanam, telur akan menjadi kumbang koksi larva yang daya makannya besar. Karena mereka belum bisa terbang, maka mereka akan tetap tinggal di daun-daun tanaman. Problem solved.

Prezi.com
Thespruce.com
Photo Credit : http://ladybugspestcontrol.com

Thursday 15 November 2018

Resep DIY Pembuatan Pestisida Nabati

LAMPIRAN 2 RESEP PESTISIDA ALAM
Pestisida alami adalah alternatif yang murah dan aman dibanding produk yang dibeli di toko. Sayangnya, resep ini menjadi tidak populer karena makin banyaknya iklan untuk menggunakan bahan kimia modern. Menggunakan pestisida alami berarti menggunakan sumber daya alam yang sudah tersedia secara bijak dan cerdas.
Daun, kulit kayu, biji dan kayu dapat memiliki efek beracun pada hama tanaman yang berbeda. Pestisida alami biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja daripada pestisida sintetis. Dengan demikian, penting untuk menerapkannya segera setelah tanaman menunjukkan gejala terserang hama penyakit. Saat menyiapkan pestisida nabati, selalu biarkan mereka di tempat yang kering dan  teduh, karena sinar matahari langsung dapat memecah bahan aktifnya. Saring cairan dengan kain untuk menghilangkan material yang lepas. Menambahkan sedikit sabun akan membantu cairan melekat pada tanaman. Saat mengaplikasikan, basahi kedua sisi daun. Beberapa zat dapat membakar jaringan tanaman muda kecuali mereka diencerkan. Sebelum menggunakannya secara massal, coba terlebih dulu pada bagian kecil tanaman untuk mengetahui reaksi tanaman terhadap pestisida tersebut. 

 Kadal, ular, dan katak adalah beberapa musuh alami yang dapat mengendalikan masalah hama. Banyak musuh alami di nursery yang membantu mengendalikan hama. Serangga seperti laba-laba, capung dan kepik memiliki keahlian untuk memakan serangga lain. Sebelum memangsa serangga atau hewan apa pun, pertama-tama pertimbangkan apa yang menjadi makanan mereka dimakannya!

 PERHATIAN: Meskipun produk alami ini umumnya tidak beracun bagi manusia, mereka dapat menyebabkan cedera serius jika terhirup, tertelan, dioleskan pada kulit atau terkena mata. Gunakan cara penggunaan yang aman yang sama seperti yang dijelaskan untuk pestisida sintetis.

A)  Insektisida. 
Serangga dibasmi baik melalui kontak atau dengan menelan insektisida. Beberapa insektisida hanya mengusir serangga dengan bau yang kuat.

1. Neem (Azadirachta indica). 
Pohon yang berasal dari India dan Pakistan, tetapi ditanam di seluruh dunia untuk digunakan sebagai pestisida alami. Selain sebagai insektisida, neem juga digunakan sebagai fungisida, nematicide dan bakterisida. Produk komersial yang dibuat dengan neem termasuk Bioneem, Margoan-O, Biotrol, dan Nimex. Bahan aktif dalam neem meniru hormon serangga dan mengusir serangga, serta menghambat pencernaan, metamorfosis dan reproduksi mereka. Neem telah digunakan secara efektif pada lebih dari 100 serangga pemakan daun. 
Untuk membuat pestisida nabati dari Neem adalah sbb :
-      Kumpulkan biji yang matang, cuci dan keluarkan kulitnya, dan biarkan hingga benar-benar kering. 
-      Ambil dua belas genggam biji kering (atau gunakan 500 gram per 10 liter air) dan digiling menjadi serbuk halus. 
-      Campur bubuk dalam 12 liter air dan rendam semalaman. 
-      Saring cairan dan aplikasikan.
2. Sirsak (Annona squamosa, A. muricata). 
Untuk membuat pestisida nabati dari Sirsak, berikut adalah caranya:
-      Kumpulkan dua genggam biji dan keringkan. 
-      Haluskan menjadi bubuk halus. 
-      Campur dengan 4 liter air dan rendam dalam semalam.
3. Cabe Rawit (Capsicum frutescens). 
Untuk membuat pestisida nabati dari Sirsak, berikut adalah caranya:
-      Kumpulkan dua genggam cabe dan keringkan. 
-      Haluskan menjadi bubuk halus, hati-hati untuk tidak menghirup terlalu banyak serbuknya karna akan sangat pedas
-      Campur dengan 2 liter air dan rendam semalaman.
4. Tabaco, tembakau (Nicotiana tabacum). 
Hanya tembakau asli yang mengandung nikotin yang berfungsi sebagai insektisida. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
-      Kumpulkan daun segar sehat yang bebas bintik. 
-      Campurkan 80 gram daun kering dan batang per liter air dan rendam selama dua
  hari. Lebih baik jika diterapkan di pagi hari karena larutannya sangat tidak stabil
PERHATIAN: Tembakau beracun bagi manusia, jangan menghirup uap, atau terkena kulit.
5. Bunga Crisantimum (Chrysanthemum cinerariifolium). 
Bunga ini banyak ditemui daerah dataran tinggi dan mulai banyak dibudidayakan. Bahan aktif ditemukan di bunga. Berikut adalah cara pembuatan pestisida alami :
-      Kumpulkan hanya bunga yang sepenuhnya terbuka. 
-      Campurkan 100 gram bunga kering dalam 1 liter air dan rendam selama 1
hari. 
-      Dapat disimpan hingga dua bulan, tetapi saring dulu.
6. Rícino, kacang jarak (Ricinus communis).
Daun dan batang dapat digunakan, tetapi bijinya adalah bagian yang paling efektif. Berikut adalah cara pembuatannya :
-      Campur 300 gram bahan tanaman kering untuk setiap 1 liter air dan rendam selama satu hari. 
-      Bahan aktif cepat hancur, oleh karena itu insektisida harus sering digunakan dan dengan larutan segar setiap kali penggunaannya. 
-      Juga berfungsi sebagai nematicide dan fungisida.
7. Tanaman Gamal (Gliricidia sepium). 
Akar, biji dan daunnya beracun bagi tikus dan hewan kecil lainnya. Juga insektisida terhadap kutu daun.
8. Bawang putih (Allium savitum). 
Berikut adalah cara membuat pestisida nabati dari bawang putih :
-      Cincang halus 3 umbi bawang putih dan campur dengan 10 liter air. 
-      Anda dapat menyimpan ini hingga dua minggu, meskipun efeknya pada tanaman hanya bertahan selama satu hingga tiga hari setelah menerapkannya.

B) Campuran berikut dikatakan untuk meredakan gejala beberapa penyakit virus:
1. Bougainvillea (Bougainvillea spectabilis). 
Cara pembuatannya adalah sbb :
-      Campurkan 200 gram daun segar per liter air. 
-      Campur setidaknya 5 menit dalam blender. 
-      Digunakan untuk melawan beberapa penyakit virus pada tomat dan kacang.
2. Dahlia (Dahlia pinnata). Campurkan 150 gram buah per liter air.
3. Ginkgo (Ginkgo biloba). Pohon yang asli Cina, banyak ditanam sebagai hias di kota karena sangat tahan
4. Bayam (Spinacea oleracea). Campurkan 200 gram daun tanaman segar per liter air dan rendam selama satu hari.

C) Zat non-tanaman yang digunakan sebagai insektisida
1. Kapur.
Berikut adalah cara pembuatan insektisida alternative :
-      Campurkan 3–5 gram kapur per liter air. 
-      Rendam selama 12 jam jika kapur kelas konstruksi digunakan, 3–4 hari jika kapur alami digunakan. 
-      Aduk sering dan langsung aplikasikan. 
-      Serangga akan dehidrasi saat bersentuhan. Ia bisa membakar jaringan tanaman muda karenanya hanya digunakan pada daun yang sudah tua.
2. Minyak mineral. 
Gunakan minyak kelas tinggi seperti minyak semprot ultra halus atau M-Pede. 
-      Campurkan 10–30 ml minyak mineral dalam jumlah sedikit air, lalu tambahkan satu liter air, aduk terus. 
-      Minyak goreng dapat digunakan sebagai pengganti minyak mineral, jika sabun ditambahkan. 
-      Berfungsi mengeringkan dan membunuh serangga atau telur mereka saat bersentuhan.
3. Urin binatang. 
-      - Kumpulkan urin sapi atau kambing dan campur dengan sedikit tanah. 
-      Biarkan memfermentasi selama dua minggu. 
-      Encerkan dengan 2-4 liter air per liter urin. Urin sangat tinggi nitrogen sehingga dapat membakar daun yang lembut. 
-      Jangan mengaplikasikan dibawah sinar matahari yang terik, dan encerkan jika perlu.
-      Air kencing manusia juga bisa digunakan.
4. Susu sapi. 
-       Campurkan 1/2 cangkir susu segar, yang tidak dipasteurisasi dengan 4 cangkir tepung dan 20 liter air. 
-      Larutan ini dapat membunuh telur serangga dan bertindak melawan beberapa serangga yang membawa virus.

D) Fungisida. 
Jamur akan tumbuh subur dalam kondisi kelembaban dan naungan yang tinggi. Mengurangi dua faktor ini membantu mengendalikannya. Jamur sering muncul pertama di daun bagian bawah tanaman karena spora dilepas dari tanah. Selalu gunakan fungisida pada tanah dan daun bagian bawah.

1. Pepaya (Carica papaya). 
-      Cincang halus 1 kg daun kering dan campur dengan satu liter air; biarkan semalaman.
-      Encerkan dengan empat liter air.
2. Ajo y cebolla, bawang putih dan bawang merah. (Allium sativum, A. cepa). 
-      Campur 500 gram bahan cincang halus dalam 10 liter air. 
-      Biarkan memfermentasi selama satu minggu. 
-      Encerkan dengan 10 liter air. 
-      Campurkan dengan tanah
3. Canavalia (Canavalia sp.). 

Canavalia telah terbukti membunuh sarang semut pemotong daun. Semut tidak memakan daun yang mereka potong, tetapi gunakan daun untuk menumbuhkan jamur yang dimakan semut. Daun Canavalia mencegah jamur tumbuh, dan ini membuat semut kelaparan. Dapat ditanam di sekitar perbatasan pembibitan.

sumber : https://www.worldagroforestry.org/NurseryManuals/Community/Appendix2.pdf

Wednesday 14 November 2018

Sejarah Pertanian Organik

Pertanian Organik saat ini menjadi salah satu tema yang menjadi perhatian. Semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan awareness akan bahaya penggunaan bahan kimia berlebih pada produk makanan, membuat pertanian organik makin diminati. Kali ini Jurnal tani ingin membahas mengenai pertanian organik from the basic part.

a) Pengertian Pertanian Organik
Berdasarkan laman web Ministry of Agriculture, Food, and Rural Affairs of Ontario, Canada, Organic Farming atau pertanian organic adalah suatu metode produksi tanaman dan hasil ternak yang memilih untuk tidak menggunakan pestisida, pupuk, genetically modified organism, antibiotik, dan hormon pertumbuhan.

Sedangkan menurut tim studi United States Department of Agriculture (USDA) organic farming atau pertanian organik adalah  sebuah sistem yang menghindari atau tidak menggunakan bahan-bahan sintetis dalam jumlah besar (seperti pupuk, pestisida, hormon-hormon, bahan tambahan pakan, dll) untuk tingkat kelayakan maksimal yang bergantung pada rotasi tanaman, residu tanaman, pupuk kandang, limbah organik di luar pertanian, tingkat mineral batuan aditif, dan sistem biologis dari mobilisasi nutrient dan perlindungan tanaman.

b) Sejarah Pertanian Organik
>> Praktik pertanian telah dilakukan selama ribuan tahun tanpa penggunaan bahan kimia buatan (artificial chemicals). Pupuk buatan (artificial fertilizers) pertama kali dibuat pada pertengahan abad 18. Pupuk ini tergolong murah, kuat, dan mudah ditransportasikan dalam jumlah besar. Sama halnya dengan pestisida kimiawi di tahun 1940-an, yang merujuk pada "era pestisida". Teknik pertanian yang tergolong baru ini, walaupun memiliki hasil yang cepat, tetapi memiliki efek seperti pemadatan tanah, erosi, dan penurunan kesuburan tanah secara keseluruhan, disertai dengan adanya kekhawatiran masuknya zat-zat beracun ke dalam suplai makanan.

>> 1924 - Rudolf Steiner menerbitkan buku berjudul "Spiritual Foundations for Renewal of Agriculture" yang mana membahas secara komprehensif sistem organic farming. Pada tahun yang sama, Steiner menjadi pembicara di 8 yayasan spiritual tentang pertanian, yang lalu bahasan ini terkenal dengan sebutan biodynamic agriculture.

>> 1928 - Tahun dibentuknya "Demeter"
Demeter saat ini menjadi organisasi sertifikasi terbesar untuk pertanian biodinamis (biodynamic farming). Pada tahun yang sama simbol Demeter diperkenalkan, standar pertama untuk quality control pun telah ditetapkan.

>> 1935 - Mokichi Okada mendirikan sistem pertanian yang disebut "no fertilizer farming" atau "Nature Farming" di Jepang.

>> 1921 - Albert Howard dan istrinya, Gabrielle Howard yang merupakan botanist di Britain, mendirikan Institute of Plant Industry dengan tujuan meningkatkan metode pertanian tradisional di India. Pada praktiknya, mereka mengembangkan metode dengan berbagai pelatihan ilmiah yang menggabungkan aspek metode lokal tradisional, rotasi tanaman, teknik pencegahan erosi, dan penggunaan kompos dan kotoran hewan secara sistematis. Berdasarkan pengalaman ini, Albert Howard mulai menyebarluaskan sistem pertanian alami ini saat beliau kembali ke Britain di awal 1930-an.

>>  Pada Juli 1939, Lord Northbourne mengadakan acara Betteshanger Summer School and Conference on Biodynamic Farming di Kent. Ehrenfried Pfeiffer, seorang penulis standar kerja biodynamic agriculture (Bio-dynamic Farming and Gardening) datang atas undangan Lord Northsbourne sebagai pembicara pada acara tersebut. Di acara ini pula, Howard bertemu dengan Pfeiffer, dan lalu Lord Northbourne menyebutkan istilah "organic farming" untuk pertama kalinya.
Pada tahun berikutnya, 1940, Lord Northbourne menerbitkan sebuah buku berjudul "Look to the Land" yang di dalamnya menyebutkan sebuah konsep "the farm organism".

>> Pada tahun 1940, Howard menerbitkan buku berjudul "An Agricultural Testament" dan mengadopsi istilah "organic farming" yang berasal dari Lord Northbourne. Howard lalu menyebarkannya secara luas hingga beliau dikenal sebagai "Father of Organic Farming".

>> Di Amerika, J. I. Rodale yang tertarik dengan ide Howard, mulai melakukan percobaan pertanian organik dan mendirikan The Rodale Institute pada tahun 1947 di Emmaus, Pennsylvania. Rodale juga membentuk The Rodale Press yang menerbitkan majalah, buku, dan properti digital yang berkaitan dengan kesehatan. Beberapa yang terkenal hingga saat ini antara lain majalah "Men's Health" dan "Prevention".

>> Lebih lanjut, organic farming dikembangkan oleh Lady Eve Balfour, seorang wanita pertama yang mempelajari pertanian di universitas di Inggris. Lady Eve lulus dari institusi yang sekarang dikenal sebagai University of Reading.
Pada tahun 1919, di usia 21 tahun, Lady Eve dan saudarinya, Mary dipercaya oleh ayah mereka untuk mengelola New Bells Farm di Haughley Green, Suffolk.
Pada tahun 1939, Lady Eve melakukan penelitian "the Haughley Experiment", yaitu penelitian pertama yang bersifat jangka panjang, side-by-side, yang merupakan perbandingan ilmiah antara organic farming dan chemical-based farming.
Pada tahun 1943, penerbit terkemuka di London, Faber&Faber menerbitkan buku Lady Eve yang berjudul "The Living Soil". Buku inilah yang kemudian menjadi dasar banyaknya gerakan organic farm dan organic food yang mana didasarkan pada deskripsi the Haughley Experiment.

Monday 12 November 2018

Switzerland : Rumah Industri Coklat Dunia


Coklat Swiss sepertinya sudah menjadi jaminan rasa coklat yang enak dan beraneka ragam. hal ini tidak perlu diragunakan lagi, karena industri coklat di Swiss sudah ada sejak abad ke-19. Hingga tahun 2017, omzet industri coklat di Swiss per tahunnya mencapai 1.856 juta CHF atau setara dengan  Rp. 27.321.920.904,10. Tingginya produksi coklat ini seiring dengan tingginya konsumsi coklat masyarakat Swiss yang menggemari coklat. Di sisi lain, kualitas coklat Swiss membuat 50% lebih dari produksinya di ekspor ke negara lain.


Tidak bisa dipungkiri, kemajuan tekhnologi dalam processing coklat menjadi beragam olahan coklat menjadi kunci bagi keberhasilan swiss sebagai rumah industri coklat dunia. Saat ini pabrik coklat terkenal dunia berada di Swiss. Selain yang berkelas internasional, pabrik coklat rumahan di swiss juga memiliki kualitas coklat yang baik.

Mengetahui bahwa industri coklat merupakan salah satu daya tarik negara ini, maka saat ini mulai banyak paket wisata chocolate trip yang ditawarkan, program ini memungkinkan para wisatawan untuk berkunjung ke pabrik coklat yang ada di Swiss dan melihat cara produksinya. Paket ini dibandrol dari harga USD 300. Untuk mendapat informasi tentang wisata coklat di Swiss bisa mengklik di link https://www.newlyswissed.com/chocolate-factories-in-switzerland/

\


Shiratakii : Makanan Hits Diet Keto


Mie Shirataki merupakan olahan pangan yang banyak diminati oleh para penggiat diet keto. Mie shirataki ini berasal dari umbi konjak yang sudah ratusan tahun dikonsumsi oleh warga jepang.

Kandungan karbohidrat yang lebih rendah namun kaya serat, membuat bahan pangan satu ini cocok untuk program diet keto. Sebagai contoh, dalam satu porsi mie shirataki, mengandung karbohidrat sebanyak 1% dan serat 11% dari kebutuhan gizi untuk 1 hari. Namun konsumsi olahan shirataki ini mesti ditambah dengan protein nabati/hewani lainnya, untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam satu harinya.

photo courtesy : https://www.getskinnynoodles.com

Cara memasaknyapun mudah, seperti membuat olahan mie lainnya. Selain dijadikan sebagai mie, shirataki juga diolah menjadi nasi shirataki, spagetti shirataki dan juga makaroni shirataki. Mie Shirataki juga memiliki manfaat kesehatan. Akar konjak pada dasarnya adalah glukomanan, serat larut, atau prebiotik. Ini mendorong pertumbuhan bakteri baik di perut kita. Namun konsumsi mie shirataki BISA menyebabkan gangguan usus pada beberapa orang, jadi mulailah secara perlahan dan lihat bagaimana hal itu mempengaruhi Anda. Jika Anda mengalami perut bergas atau sakit perut, berarti mie shirataki tidak cocok untuk Anda.

Photo courtesy :https://healthyrecipesblogs.com





Thursday 27 September 2018

Acar Bawang Merah : Kreasi Olahan Pangan di Saat Harga Bawang Merah sedang Turun

Bawang merah merupakan salah satu bahan kunci untuk banyak masakan Indonesia. Maka tidak salah jika fluktuasi harga bawang merah sangat mempengaruhi masyarakat Indonesia. Ketika harga bawang merah sedang "bersahabat" seperti saat ini, tak ada salahnya jika kita "menimbun" bawang merah dengan cara yang tidak biasa, maksudnya bukan ditimbun digudang kemudian di jual saat stok di pasaran menipis yaa.

Salah satu resep olahan bawang merah adalah acar bawang merah. Berikut resep yang bisa anda coba dirumah

Bahan :
1 Kg bawang merah
50 gram garam laut
1 liter air
Rempah rempah seperti ketumbar, lada hitam, cabe kering secukupnya
Toples kedap udara (mason jar)

Cara Pembuatan :
Ambil satu kilogram bawang merah dan kupas.
Cuci bersih dan letakkan dalam stoples dan tutup dengan larutan air garam 5% (Air garam 5% dibuat dengan melarutkan 50g garam dalam satu liter air)
Tambahkan beberapa bumbu rempah seperti ketumbar, lada hitam, cabe kering
Tutup dan segel toples dan simpan di tempat yang kering dan tidak terkena sinar matahari langsung

Acar bawang merah dapat bertahan hingga 3 bulan.

sumber : http://nothingbuonions.com

Produsen Jagung Terbesar di Dunia

Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup penting. Berdasarkan statista.com 3 negara yang merupakan negara-negara penghasil jagung terbesar antara lain :

  1. USA sebesar 370.960.000 metrik ton
  2. China sebesar 215.819.000 metrik ton
  3. Brazil sebesar 94.500 metrik ton
Sementara Indonesia berada di urutan ke-13 dengan produksi per tahun sebesar 11.350 metrik ton.

sumber : statista.com

Persentase penggunaan jagung di USA yakni sebesar 46% untuk kebutuhan pakan ternak dan 27% untuk kebutuhan bahan baku ethanol. Berkaca dari data diatas, dengan masih tersedianya lahan dan iklim Indonesia yang mendukung untuk produksi jagung yang lebih besar, peluang pengembangan jagung untuk pakan ternak dan produksi ethanol terbuka lebar. 

Wednesday 26 September 2018

Tekhnologi Pengairan Nirkabel

Pengairan memiliki peranan penting dalam usaha tani, kekurangan air dapat berdampak pada kurang optimalnya pertumbuhan tanaman. Pasokan air yang mengandalkan air hujan nampaknya sudah tidak bisa lagi diandalkan saat ini, terutama ketika iklim sudah berubah dan cuaca makin tidak menentu karena adanya pemanasan global. Dampak dari ketidak siapan managemen pengairan tentunya adalah kekeringan. Hal ini merupakan momok besar bagi para petani, karena kekeringan berarti kegagalan panen dan kerugian usaha tani.



Saat ini sudah ada beberapa solusi untuk mengatasi masalah kekeringan, antara lain dengan membuat bendungan, sistem pengairan drip irigasi dan yang paling baru adalah tekhnologi pengairan nirkabel. Tekhnologi ini dikembangkan untuk membantu petani dalam merencanakan dan mengelola pengairan bagi lahannya. 


Melalui teknologi irigasi nirkabel menggunakan perangkat lunak berbasis cloud, para petani dapat mengidentifikasi daerah-daerah yang mengalami stres tanaman secara real time. Probe tanah yang didistribusikan di sekitar peternakan mengumpulkan data kelembaban tanah untuk mengantisipasi tekanan tanaman dan memaksimalkan fotosintesis, yang meningkatkan hasil serta efisiensi penggunaan air. Sistem dipersonalisasi dengan menggunakan remote control yang dapat disesuaikan untuk peralatan irigasi. Petani juga memiliki opsi untuk memulai irigasi melalui penjadwalan rutin berdasarkan pada pembacaan sensor.


Sumber : http://modernagriculture.ca/dealing-drought/