Thursday, 27 September 2018

Acar Bawang Merah : Kreasi Olahan Pangan di Saat Harga Bawang Merah sedang Turun

Bawang merah merupakan salah satu bahan kunci untuk banyak masakan Indonesia. Maka tidak salah jika fluktuasi harga bawang merah sangat mempengaruhi masyarakat Indonesia. Ketika harga bawang merah sedang "bersahabat" seperti saat ini, tak ada salahnya jika kita "menimbun" bawang merah dengan cara yang tidak biasa, maksudnya bukan ditimbun digudang kemudian di jual saat stok di pasaran menipis yaa.

Salah satu resep olahan bawang merah adalah acar bawang merah. Berikut resep yang bisa anda coba dirumah

Bahan :
1 Kg bawang merah
50 gram garam laut
1 liter air
Rempah rempah seperti ketumbar, lada hitam, cabe kering secukupnya
Toples kedap udara (mason jar)

Cara Pembuatan :
Ambil satu kilogram bawang merah dan kupas.
Cuci bersih dan letakkan dalam stoples dan tutup dengan larutan air garam 5% (Air garam 5% dibuat dengan melarutkan 50g garam dalam satu liter air)
Tambahkan beberapa bumbu rempah seperti ketumbar, lada hitam, cabe kering
Tutup dan segel toples dan simpan di tempat yang kering dan tidak terkena sinar matahari langsung

Acar bawang merah dapat bertahan hingga 3 bulan.

sumber : http://nothingbuonions.com

Produsen Jagung Terbesar di Dunia

Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup penting. Berdasarkan statista.com 3 negara yang merupakan negara-negara penghasil jagung terbesar antara lain :

  1. USA sebesar 370.960.000 metrik ton
  2. China sebesar 215.819.000 metrik ton
  3. Brazil sebesar 94.500 metrik ton
Sementara Indonesia berada di urutan ke-13 dengan produksi per tahun sebesar 11.350 metrik ton.

sumber : statista.com

Persentase penggunaan jagung di USA yakni sebesar 46% untuk kebutuhan pakan ternak dan 27% untuk kebutuhan bahan baku ethanol. Berkaca dari data diatas, dengan masih tersedianya lahan dan iklim Indonesia yang mendukung untuk produksi jagung yang lebih besar, peluang pengembangan jagung untuk pakan ternak dan produksi ethanol terbuka lebar. 

Wednesday, 26 September 2018

Tekhnologi Pengairan Nirkabel

Pengairan memiliki peranan penting dalam usaha tani, kekurangan air dapat berdampak pada kurang optimalnya pertumbuhan tanaman. Pasokan air yang mengandalkan air hujan nampaknya sudah tidak bisa lagi diandalkan saat ini, terutama ketika iklim sudah berubah dan cuaca makin tidak menentu karena adanya pemanasan global. Dampak dari ketidak siapan managemen pengairan tentunya adalah kekeringan. Hal ini merupakan momok besar bagi para petani, karena kekeringan berarti kegagalan panen dan kerugian usaha tani.



Saat ini sudah ada beberapa solusi untuk mengatasi masalah kekeringan, antara lain dengan membuat bendungan, sistem pengairan drip irigasi dan yang paling baru adalah tekhnologi pengairan nirkabel. Tekhnologi ini dikembangkan untuk membantu petani dalam merencanakan dan mengelola pengairan bagi lahannya. 


Melalui teknologi irigasi nirkabel menggunakan perangkat lunak berbasis cloud, para petani dapat mengidentifikasi daerah-daerah yang mengalami stres tanaman secara real time. Probe tanah yang didistribusikan di sekitar peternakan mengumpulkan data kelembaban tanah untuk mengantisipasi tekanan tanaman dan memaksimalkan fotosintesis, yang meningkatkan hasil serta efisiensi penggunaan air. Sistem dipersonalisasi dengan menggunakan remote control yang dapat disesuaikan untuk peralatan irigasi. Petani juga memiliki opsi untuk memulai irigasi melalui penjadwalan rutin berdasarkan pada pembacaan sensor.


Sumber : http://modernagriculture.ca/dealing-drought/